Kisah Nyata Ahli Maksiat Masuk Surga, Rasul Sampai Berpesan 3 Kali, Ternyata Ini Amalan Semasa Hidup
Berikut ini kisah nyata seorang ahli maksiat yang masuk surga, kira-kira apa amalannya sewaktu hidup? Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah.
Sebaik-baik manusia adalah yang bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang dilakukan.
Sehingga tidak ada dosa yang tidak diampuni Allah sebesar apapun itu.
Karena Allah merupakan Maha Pengampun kepada siapa saja umatNya yang bertaubat.
Bertaubat dalam artian tidak akan mengulangi lagi kesalahannya dan bersungguh-sungguh untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah.
Termasuk kisah ahli maksiat yang bisa masuk surga berikut ini.
Meski sudah dijuluki sebagai ahli maksiat, nyatanya ia bisa masuk surga karena suatu amalan.
Lantas, apa amalan yang dilakukannya semasa hidup?
Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah yang dibagikan melalui kanal YouTube IAS TV.
Seorang ahli maksiat yang masuk surga ini bukanlah cerita fiktif belaka.
Kisah ini sempat membuat heboh masyarakat di sana dan dai-dai banyak yang mengangkat kisahnya.
Ada seorang Dai dari Maroko, Afrika Utara.
Dai ini bermimpi didatangi oleh Rasulullah SAW.
Dalam mimpinya, Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya ada seseorang yang tinggal di Mekkah bernama Fulan bin Fulan. Sampaikan berita gembira ini kepadanya bahwa dia termasuk ahli surga."
Ketika bangun, Dai ini pun kaget.
Di hari kedua dan hari ketiga, ia tetap memimpikan hal yang sama, terhitung ia bermimpi bertemu Rasulullah SAW sampai 3 kali.
Karena Dai ini penasaran, ia berangkat umroh.
Setibanya di Mekkah, ia berbincang dengan rekan-rekan dai yang ia kenal di sana.
Ia menceritakan kepada rekan-rekannya bahwa ia bermimpi bertemu Rasulullah SAW dan pesan yang disampaikan Beliau kepadanya.
Akhirnya, mereka bersama-sama mencari orang yang disebutkan oleh Rasulullah.
Selang beberapa hari, pencarian tersebut membuahkan hasil.
Ditemukan oleh mereka seseorang bernama Fulan bin Fulan. Kemudian, mereka menanyakan kepada ketua RT (sebut saja begitu) untuk memastikan, apakah benar seorang yang bernama Fulan tinggal di lingkungan ini.
Ketua RT itu pun kaget, kenapa para dai-dai yang saleh ini mencari orang ini.
Padahal orang ini adalah orang yang paling buruk di masyarakat.
Sampai dai dari Maroko bertanya, "Emang kenapa dengan orang ini?"
Lalu ketua RT menjawab, "Kalian tidak layak bertemu orang ini, orang ini ahli maksiat. Kalau ada orang paling buruk di tempat kami, dia adalah orangnya. Dia tidak sholat, tidak segalanya."